SUARA HATI
begitu ingin diri ini syahid di jalan-Mu ya Rabb
sangat ingin Kau panggil dlm keadaan husnul khatimah
q tau diri ini sangat hina dan penuh dosa
tapi, hamba sangat ingin menggapai Ridha dan Maghfira-Mu
hamba sangat takut jika Engkau tidak mengabulkan permintaan hamba
hamba sangat berharap menjadi golongan orang yang Engkau cintai
hamba tidak tau apakah amalan yang hamba kerjakan Engkau terima ya Rabb
hamba sangat takut jika Engkau tidak berkenannya
karena kekhusyukan dan istiqamah hamba belum sempurna ya Rabb
maka dari itu, sempurnakanlah Rahman
hamba sangat mencintai-Mu ya Rabb
sangat ingin bertemu dengan-Mu
dan juga Rasul-Mu
bantu hamba ya Allah
bimbinglah hamba dan keluarga hamba menuju hidayah dan inayah -Mu
pertemukan kami di akhirat nanti di tempat terindah-Mu
jauhkan kami dari segala perselisihan dan godaan dunya
hiasi akhlak kami dengan al-Qur'an
aamiin ya Rabb
pendidikan bahasa arab
Jumat, 20 November 2015
Sabtu, 10 Mei 2014
Seluk Beluk PBA
Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa Agama
Islam dan bahasa Al-Qur’an, seseorang tidak akan dapat memahami kitab dan
sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali
dengan bahasa Arab. Menyepelekan dan menggampangkan Bahasa Arab akan
mengakibatkan lemah dalam memahami agama. Seorang muslim seharusnya mencintai
bahasa Arab dan berusaha menguasainya. Allah telah menjadikan bahasa Arab
sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang
pernah ada sebagaimana firman Allah:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al
Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”
Bahasa Arab memiliki pengaruh yang
sangat besar dalam kehidupan, akhlak dan agama seseorang. Orang yang pandai
bahasa Arab cenderung senang membaca kitab-kitab para ulama yang berbahasa Arab
dan tentu senang juga membaca dan menghafal Al-Qur’an serta hadits-hadits
Rasulullah.
Perkembangan bahasa Arab sejalan
dengan perkembangan Islam di Indonesia. Islam secara meluas telah dianut oleh
masyarakat kita pada abad ke-13, maka usia pendidikan bahasa Arab dipastikan
sudah lebih dari 7 abad. Karena perjumpaan umat Islam Indonesia dengan bahasa Arab itu
paralel dengan perjumpaannya dengan Islam. Dengan demikian, bahasa Arab di Indonesia
jauh lebih “tua” dibandingkan dengan bahasa asing lainnya, seperti: Belanda,
Inggris, Portugal, Mandarin, dan Jepang.
Para ahli linguistik sependapat
bahwa peristiwa terpenting dalam sejarah perkembangan bahasa Arab adalah
datangnya Islam dan tersebarnya agama Rahmatan Lil Alamin ini sampai meluas ke
berbagai daerah dari Asia Tengah sampai Afrika Barat. Kedatangan Islam dan turunnya al-Quran yang
disusul oleh hadits pada beberapa abad kemudian, yang berbahasa Arab standar
menjadikan bahasa Arab sesuatu yang sangat penting dan menarik perhatian pada
kalangan masyarakat, terutama para peneliti sosial masyarakat. Baru beberapa
saat Islam disampaikan secara terang-terangan, al-Quran telah menggemparkan
warga Mekah khususnya, dan orang-orang kafir pada umumnya, tidak sedikit di
antara mereka yang justru masuk Islam karenanya. Bahasa Arab dalam al-Quran
memberikan warna dan pengaruh yang sangat dahsyat pada bahasa Arab yang ada
pada saat itu.. Dan dari sinilah bangsa Arab semakin tercerahkan dalam
menyongsong bahasa Arab menuju format yang lebih baik. Sulit dipungkiri, bahwa
semakin besar jumlah pemeluk Islam, semakin meluas pula pengaruh bahasa Arab
ini hingga menyentuh kehidupan orang-orang awam.
Didorong oleh jiwa dan semangat keagamaan
yang tinggi, para pemeluk Islam mempunyai kecintaan untuk selalu membaca dan
mempelajari al-Quran, baik dalam konteks Taabbud (ibadah) atau sekedar Tilawah
(membaca) semata-mata. Berawal dari sini, upaya menjalin-padukan bahasa Arab
dengan Islam mulai digagas dan disosialisasikan ke seluruh pelosok negara yang
menembus lintas batas wilayah. Pencetus gagasan dan sosialisasi bahasa Arab ini
membawa pengaruh yang sangat besar dan terus menggelinding bak bola salju
hingga mencapai wilayah yang jauh sekali. Tentu saja, perkembangan ini sangat
menjanjikan bagi masa depan bahasa Arab yang kelak menjadi bahasa agama dan
kebudayaan bagi dunia Islam. Sebelum abad tujuh masehi, bahasa Arab adalah
"bahasa statis" dan terkungkung oleh batas-batas kesukuan. Ia tidak
lain hanya merupakan bahasa orang-orang badui yang bermukim di bagian utara
semenanjung Arabia, dan sebagian tersebar di sebagian daerah Syam dan Irak,
serta menjadi bahasa bagi penduduk kota-kota di daerah utara semenanjung Arabia. Namun setelah itu, Islam berkembang dan meluas ke
berbagai daerah di semenanjung Arabia, bahkan
hingga benua yang berbeda. Dan inilah yang menjadi sebab menguatnya kesatuan
bahasa Arab sejalan dengan semakin berkurangnya kebiasaan berbahasa yang semula
dibawa dari masing-masing kabilah.
Kini, pembinaan dan pengembangan
bahasa Arab mulai menampakkan hasil yang nyata. Bahasa Arab tidak lagi terbelakang, bahkan
mendapat pengakuan dari PBB sebagai bahasa resmi Internasional. Selain menjadi
bahasa resmi di 20 negara Timur Tengah dan Afrika, dalam dunia diplomasi pada
organisasi Internasional di kalangan Islam, seperti Muktamar Alam Islami,
Rabhithah Alam Islami, Jamiah Arab dan lain-lain juga bahasa Arab digunakan
secara resmi, lisan ataupun tulisan.
Di
Indonesia sendiri, sejarah pengembangan bahasa Arab dimulai sejak Indonesia mulai
memeluk Islam. Dalam hal ini bahasa Arab dipelajari semata-mata sebagai alat
untuk mempelajari dan mendalami pengetahuan Islam, baik di surau, mesjid, pondok
pesantren, maupun madrasah. Sejak masa pemerintah Belanda, banyak sekali
mahasiswa Indonesia
yang melanjutkan studi ke beberapa perguruan tinggi di Timur Tengah. Mereka,
pada umumnya mempelajari bahasa Arab bukan semata-mata sebagai alat, melainkan
menjadi tujuan. Setelah pulang ke tanah air, mereka banyak membawa semangat
keilmuan yang tengah melanda negeri-negeri tersebut, tidak saja dalam
pendidikan dan pemikiran agama, tapi juga dalam metode pengajaran bahasa Arab.
Maka di Padang, ustadz Abdulah Ahmad mendirikan madrasah Adabiyah, dua bersaudara Zaenuddin Labay El-Yunusi dan
Rahmah Labay el-Yunusiah mendirikan Diniyah Putra dan Diniyah Putri , Ustadz
Mahmud Yunus mendirikan sekolah Normal School , kemudian di Jawa
ditumbuhkembangkan oleh KH. Imam Zarkasyi di Kulliyatul Muallimin al-Islamiyah
Gontor Ponorogo. Pada perkembangan selanjutnya, usaha untuk mengembangkan
metodologi pengajaran dan kurikulum bahasa Arab terus dan akan terus
dikembangkan. Para pemikir bidang bahasa Arab di Indonesia tidak pernah
menyurutkan semangatnya, untuk meracik dan meramu metode, strategi dan
kurikulum yang cocok untuk diterapkan di berbagai tingkatan pendidikan –
khususnya keislaman – di Indonesia.
Pendidikan bahasa Arab saat ini di
Indonesia sudah diajarkan mulai dari TK (sebagian) hingga perguruan tinggi. Berbagai potret penyelenggaraan
pendidikan bahasa Arab di lembaga-lembaga pendidikan Islam setidaknya
menunjukkan adanya upaya serius untuk memajukan sistem dan mutunya. Secara
teoritis, paling tidak ada empat orientasi pendidikan bahasa Arab sebagai
berikut:
- Orientasi Religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami dan memahamkan ajaran Islam (fahm al-maqrû’). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan pasif (mendengar dan membaca), dan dapat pula mempelajari keterampilan aktif (berbicara dan menulis).
- Orientasi Akademik, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa Arab (istimâ’, kalâm, qirâ’ah, dan kitâbah). Orientasi ini cenderung menempatkan bahasa Arab sebagai disiplin ilmu atau obyek studi yang harus dikuasai secara akademik. Orientasi ini biasanya identik dengan studi bahasa Arab di Jurusan Pendidikan bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab, atau pada program Pascasarjana dan lembaga ilmiah lainnya.
- Orientasi Profesional/Praktis dan Pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan profesi, praktis atau pragmatis, seperti mampu berkomunikasi lisan (muhâdatsah) dalam bahasa Arab untuk bisa menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di salah satu negara Timur Tengah, dsb.
- Orientasi Ideologis dan Ekonomis, yaitu belajar bahasa Arab untuk memahami dan menggunaakan bahasa Arab sebagai media bagi kepentingan orientalisme, kapitalisme, imperialisme, dsb. Orientasi ini, antara lain, terlihat dari dibukanya beberapa lembaga kursus bahasa Arab di negara-negara Barat.
Pendidikan
Bahasa Arab (PBA) di Indonesia
relatif sudah tersebar di berbagai UIN, IAIN, STAIN di seluruh Indonesia. STAIN Padangsidimpuan sebagai salah satu perguruan
tinggi yang ada di kota Padangsidimpuan tertarik untuk membuka
program studi Bahasa Arab. Disiplin keilmuan ini masih tergolong “miskin”
sumber daya manusia dan sumber-sumber studi (referensi). Dan juga Mengingat banyaknya sekolah, madrasah dan pesantren yang ada di wilayah tapanuli bagian
selatan, yaitu kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten
Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas
Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Labuhan Batu Utara,
Labuhan Batu Selatan, Tapanuli Utara, maka
seyogyanya didirikan lembaga khusus yang menyediakan guru – guru bahasa Arab
yang akan mengajari anak – anak muslim dan masyarakat untuk dapat menguasai
bahasa Arab, yaitu Program Studi Bahasa Arab Jurusan Tarbiyah STAIN
Padangsidimpuan .Alumni dari Program Studi ini akan mempunyai andil dan peran dalam
memasyarakatkan bahasa Arab di kalangan masyarakat Tapanuli Bagian Selatan.
Data yang diperoleh dari kantor Kementerian Agama diperoleh data Madrasah yang
ada di Tapanuli bagian selatan dan sekitarnya adalah:
Tabel.1
Data Madrasah / Pesantren
NO
|
KOTA/KABUPATEN
|
JUMLAH
MADRASAH/PESANTREN
|
1
|
Kota Padangsidimpuan
|
25
|
2
|
Kabupaten Tapanuli
Selatan
|
45
|
3
|
Kabupaten Padanglawas
|
25
|
4
|
Kabupaten Padanglawas
Utara
|
40
|
5
|
Kabupaten Tapanuli
Tengah
|
20
|
6
|
Kota Sibolga
|
10
|
7
|
Tapanuli Utara
|
10
|
8
|
Labuhan Batu Utara
|
15
|
9
|
Labuhan Batu Selatan
|
16
|
|
Jumlah
|
206
|
Dari data di atas dapat digambarkan kebutuhan madrasah dan pesantren akan
guru bahasa Arab cukup banyak. Dengan
adanya program studi Bahasa Arab maka guru –guru untuk pesantren dan madrasah
dapat dapat dipenuhi.
B. Nama Program Studi ( Prodi)
Prodi yang
akan diselenggarakan adalah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA).
C. Dasar Pendirian Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
Pendirian Prodi Pendidikan Bahasa Arab di lingkungan STAIN Padangsidimpuan dapat
mengacu kepada peraturan-peraturan, baik
yang di keluarkan oleh pemerintah maupun peraturan intern STAIN
Padangsidimpuan. Peraturan-peraturan dimaksud adalah:
1. Alinea Keempat
Pembukaan UUD 1945: salah satu tujuan negara adalah mencerdasan kehidupan
bangsa
2. Undang – Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Undang – Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen
4. Peraturan Pemerintah
No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
5. Rencana Induk
Pengembangan STAIN tentang Pendidikan dan Pengajaran.
D. Visi dan Misi Prodi Pendidikan
Bahasa Arab
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab adalah bahagian integral dari STAIN Padangsidimpuan, oleh karenanya
membicarakan arah ke depan Program studi Pendidikan Bahasa Arab tidak terlepas dari kerangka umum STAIN Padangsidimpuan. Dalam hal inilah
penting artinya penguraian visi dan misi STAIN Padangsidimpuan sebagai kerangka
teoritis dan landasan yuridis dan moral dari visi dan misi Program Studi Bahasa
Arab
Visi STAIN
Padangsidimpuan adalah terwujudnya STAIN Padangsidimpuan sebagai pusat
pengkajian, pengembangan dan penerapan ilmu-ilmu keislaman untuk kesejahteraan
umat manusia. Sedangkan misi STAIN Padangsidimpuan adalah pertama, melaksanakan
pendidikan, pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kedua,
melaksanakan penerbitan dan publikasi ilmiah. Ketiga, melaksanakan
dakwah Islamiah di luar dan dalam kampus. Keempat, menyediakan sumber
daya manusia untuk pembangunan bangsa. Kelima, melakukan transformasi
terencana munuju IAIN . Dan keenam, melakukan upaya integrasi ilmu-ilmu
keislaman.
Berdasarkan
visi dan misi STAIN Padangsidimpuan tersebut, maka visi program studi Pendidikan Bahasa Arab adalah menjadikan program studi Pendidikan Bahasa Arab terdepan di lingkungan Perguruan Tinggi Islam
dalam menyiapkan tenaga profesional dalam bidang bahasa Arab yang sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat lokal, nasional, dan internasional,
dengan memiliki kekokohan aqidah dan kedalaman spritual, keluruhan akhlak,
keluasan ilmu dan kematangan profesional. Selanjutnya menjadikan Prodi Pendidikan Bahasa Arab sebagai pusat pengkajian, pengembangan dan
penerapan ilmu Bahasa Arab yang
unggul dan terkemuka dan menjadi lembaga profesional dalam menyediakan guru bahasa Arab dan bantuan penerjemahan
bahasa Arab dan pemandu wisata dari Timur Tengah.
Untuk
mendukung visi tersebut, maka misi progam studi ini adalah
1.
Menyelenggarakan pendidikan yang unggul yang
dirancang untuk menghasilkan lulusan yang siap menjadi guru Bahasa Arab di sekolah / madrasah/ pesantren dan jenis pendidikan keagamaan Islam.
2.
Menyiapkan tenaga profesional bahasa Arab melalui pendidikan akademik dan profesi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan
dan masyarakat dalam rangka pengembangan bahasa Arab.
3.
Mempersiapkan lulusan yang berkualitas yang
memiliki kekokohan aqidah dan kedalaman spritual , keluruhan akhlak, keluasan
ilmu dan kematangan profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai guru Bahasa Arab .
4.
Mengembangkan penelitian yang dapat melahirkan dan
mengembangkan teori-teori bahasa Arab baik pada jalur pendidikan formal, non
formal maupun informal.
5.
Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat yang
bersifat proaktif dan antisipatif dalam menghadapi dan memecahkan permasalahan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
6.
Mengembangkan jaringan kerjasama / kemitraan
dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, masyarakat pengguna lulusan
dan stockholders lainnya.
7.
Mengembangkan dan menjaga nilai, etika profesional
dan moral akademis untuk pengendalian mutu program studi.
E. Tujuan Program Studi Pendidikan Bahasa
Arab
Tujuan Program
Studi Pendidikan Bahasa Arab STAIN Padangsidimpuan memiliki tujuan
sebagai berikut.
1) Terbentuknya sarjana
yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki akhlak mulia serta
memiliki keahlian dalam bidang Bahasa
Arab.
2) Terbentuknya sarjana
Muslim ahli dan memiliki kompetensi dalam bidang kependidikan Islam, yang
memiliki kemampuan akademik dan keahlian profesional dalam Bahasa Arab.
3) Menghasilkan sarjana
Muslim yang mampu melaksanakan
penelitian dan menganalisis masalah – masalah yang berkaitan dengan pendidikan bahasa Arab.
F.Kompetensi
Lulusan
1.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Padangsidimpuan menggunakan prinsip kualitas sebagai penentuan mutu kompetensi
lulusan dan pencapaian quality improvement merupakan tanggungjawab dari
setiap sivitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Padangsidimpuan.
2.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Padangsidimpuan menyelenggarakan academic excellence untuk menghasilkan
lulusan yang kompeten dan inovatif dan berkontribusi pada kesejahteraan
masyarakat.
3.
Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Padangsidimpuan dengan academic excellence
yang diselenggarakan, menghasilkan lulusan yang berkualifikasi sebagai
berikut:
a)
Menguasai
bahasa Arab.
b)
Menguasai
bahasa Inggris.
c)
Berwawasan
nasional, regional dan global.
d)
Mengembangkan
zikir dan tafakur.
e) Menguasai bidang
keahliannya yang dilandasi oleh spirit ajaran dan nilai-nilai Islam.
f) Kader ulama yang
mampu memimpin dan menggerakkan kehidupan keagamaan Islam di masyarakat.
g)
Trampil
memanfaatkan IT (Information Technology).
h) Mengembangkan budaya
dan tradisi Islam.
i)
Memiliki
etos belajar sepanjang hayat.
4.
Standar
Mutu Kompetensi Akademik Lulusan meliputi kompetensi seluruh mata kuliah, atau
kelompok mata kuliah
5.
Kompetensi
akademik lulusan mencakup: sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
6.
Persyaratan
kelulusan seorang peserta didik/mahasiswa pada Jurusan/Program Studi ialah bila
seorang mahasiswa:
a)
Telah
mengikuti proses pembelajaran semua mata kuliah dan dinyatakan lulus kompetensi
semua mata kuliah.
b)
Telah
menyelesaikan semua tugas akademik yang dibebankan kepadanya dan dinyatakan
lulus kompetensi masing-masing tugas tersebut.
c)
Telah
menulis skripsi dan dinyatakan lulus ujian oleh Dewan Penguji yang khusus
dibentuk untuk itu.
7.
Mencapai
Indeks Prestasi minimal 2.00
8.
Standar
Mutu Kompetensi Akademik Lulusan ditentukan oleh Jurusan dan Program Studi
sesuai dengan jenis kompetensi profesionalnya masing-masing
Adapun
Kompetensi Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STAIN Padangsidimpuan adalah:
1. Kompetensi
Utama
Kompetensi utama
lulusan Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STAIN Padangsidimpuan adalah menjadi pendidik profesional
dalam bidang bahasa Arab.
2. Kompetensi Pendukung
Selain
Kompetensi utama , lulusan Jurusan Tarbiyah Program Pendidikan Bahasa Arab STAIN Padangsidimpuan dapat menjadi tenaga ahli di
bidang bahasa Arab yang meliputi:
1)
Menguasai
konsep dasar Bahasa Arab.
2)
Menguasai
teori-teori Bahasa Arab
3)
Menguasai
pendekatan, metode dan teknik-teknik dalam penguasaan bahasa Arab.
4)
Menguasai
teori-teori pendidikan
5)
Menguasai
materi-materi keislaman
6)
Menguasai
metodologi dan strategi pembelajaran
Langganan:
Postingan (Atom)