Jumat, 20 November 2015

SUARA HATI

SUARA HATI
begitu ingin diri ini syahid di jalan-Mu ya Rabb
sangat ingin Kau panggil dlm keadaan husnul khatimah
q tau diri ini sangat hina dan penuh dosa
tapi, hamba sangat ingin menggapai Ridha dan Maghfira-Mu
hamba sangat takut jika Engkau tidak mengabulkan permintaan hamba
hamba sangat berharap menjadi golongan orang yang Engkau cintai
hamba tidak tau apakah amalan yang hamba kerjakan Engkau terima ya Rabb
hamba sangat takut jika Engkau tidak berkenannya
karena kekhusyukan dan istiqamah hamba belum sempurna ya Rabb
maka dari itu, sempurnakanlah Rahman
hamba sangat mencintai-Mu ya Rabb
sangat ingin bertemu dengan-Mu
dan juga Rasul-Mu
bantu hamba ya Allah
bimbinglah hamba dan keluarga hamba menuju hidayah dan inayah -Mu
pertemukan kami di akhirat nanti di tempat terindah-Mu
jauhkan kami dari segala perselisihan dan godaan dunya
hiasi akhlak kami dengan al-Qur'an
aamiin ya Rabb

Sabtu, 10 Mei 2014

Seluk Beluk PBA


Latar Belakang
  Bahasa Arab adalah bahasa Agama Islam dan bahasa Al-Qur’an, seseorang tidak akan dapat memahami kitab dan sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bahasa Arab. Menyepelekan dan menggampangkan Bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama. Seorang muslim seharusnya mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada sebagaimana firman Allah:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”
  Bahasa Arab memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan, akhlak dan agama seseorang. Orang yang pandai bahasa Arab cenderung senang membaca kitab-kitab para ulama yang berbahasa Arab dan tentu senang juga membaca dan menghafal Al-Qur’an serta hadits-hadits Rasulullah.
 Perkembangan bahasa Arab sejalan dengan perkembangan Islam di Indonesia. Islam secara meluas telah dianut oleh masyarakat kita pada abad ke-13, maka usia pendidikan bahasa Arab dipastikan sudah lebih dari 7  abad. Karena perjumpaan umat Islam Indonesia dengan bahasa Arab itu paralel dengan perjumpaannya dengan Islam. Dengan demikian, bahasa Arab di Indonesia jauh lebih “tua” dibandingkan dengan bahasa asing lainnya, seperti: Belanda, Inggris, Portugal, Mandarin, dan Jepang.
  Para ahli linguistik sependapat bahwa peristiwa terpenting dalam sejarah perkembangan bahasa Arab adalah datangnya Islam dan tersebarnya agama Rahmatan Lil Alamin ini sampai meluas ke berbagai daerah dari Asia Tengah sampai Afrika Barat. Kedatangan Islam dan turunnya al-Quran yang disusul oleh hadits pada beberapa abad kemudian, yang berbahasa Arab standar menjadikan bahasa Arab sesuatu yang sangat penting dan menarik perhatian pada kalangan masyarakat, terutama para peneliti sosial masyarakat. Baru beberapa saat Islam disampaikan secara terang-terangan, al-Quran telah menggemparkan warga Mekah khususnya, dan orang-orang kafir pada umumnya, tidak sedikit di antara mereka yang justru masuk Islam karenanya. Bahasa Arab dalam al-Quran memberikan warna dan pengaruh yang sangat dahsyat pada bahasa Arab yang ada pada saat itu.. Dan dari sinilah bangsa Arab semakin tercerahkan dalam menyongsong bahasa Arab menuju format yang lebih baik. Sulit dipungkiri, bahwa semakin besar jumlah pemeluk Islam, semakin meluas pula pengaruh bahasa Arab ini hingga menyentuh kehidupan orang-orang awam.
  Didorong oleh jiwa dan semangat keagamaan yang tinggi, para pemeluk Islam mempunyai kecintaan untuk selalu membaca dan mempelajari al-Quran, baik dalam konteks Taabbud (ibadah) atau sekedar Tilawah (membaca) semata-mata. Berawal dari sini, upaya menjalin-padukan bahasa Arab dengan Islam mulai digagas dan disosialisasikan ke seluruh pelosok negara yang menembus lintas batas wilayah. Pencetus gagasan dan sosialisasi bahasa Arab ini membawa pengaruh yang sangat besar dan terus menggelinding bak bola salju hingga mencapai wilayah yang jauh sekali. Tentu saja, perkembangan ini sangat menjanjikan bagi masa depan bahasa Arab yang kelak menjadi bahasa agama dan kebudayaan bagi dunia Islam. Sebelum abad tujuh masehi, bahasa Arab adalah "bahasa statis" dan terkungkung oleh batas-batas kesukuan. Ia tidak lain hanya merupakan bahasa orang-orang badui yang bermukim di bagian utara semenanjung Arabia, dan sebagian tersebar di sebagian daerah Syam dan Irak, serta menjadi bahasa bagi penduduk kota-kota di daerah utara semenanjung Arabia. Namun setelah itu, Islam berkembang dan meluas ke berbagai daerah di semenanjung Arabia, bahkan hingga benua yang berbeda. Dan inilah yang menjadi sebab menguatnya kesatuan bahasa Arab sejalan dengan semakin berkurangnya kebiasaan berbahasa yang semula dibawa dari masing-masing kabilah.
  Kini, pembinaan dan pengembangan bahasa Arab mulai menampakkan hasil yang nyata. Bahasa Arab tidak lagi terbelakang, bahkan mendapat pengakuan dari PBB sebagai bahasa resmi Internasional. Selain menjadi bahasa resmi di 20 negara Timur Tengah dan Afrika, dalam dunia diplomasi pada organisasi Internasional di kalangan Islam, seperti Muktamar Alam Islami, Rabhithah Alam Islami, Jamiah Arab dan lain-lain juga bahasa Arab digunakan secara resmi, lisan ataupun tulisan.
   Di Indonesia sendiri, sejarah pengembangan bahasa Arab dimulai sejak Indonesia mulai memeluk Islam. Dalam hal ini bahasa Arab dipelajari semata-mata sebagai alat untuk mempelajari dan mendalami pengetahuan Islam, baik di surau, mesjid, pondok pesantren, maupun madrasah. Sejak masa pemerintah Belanda, banyak sekali mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi ke beberapa perguruan tinggi di Timur Tengah. Mereka, pada umumnya mempelajari bahasa Arab bukan semata-mata sebagai alat, melainkan menjadi tujuan. Setelah pulang ke tanah air, mereka banyak membawa semangat keilmuan yang tengah melanda negeri-negeri tersebut, tidak saja dalam pendidikan dan pemikiran agama, tapi juga dalam metode pengajaran bahasa Arab. Maka di Padang, ustadz Abdulah Ahmad mendirikan madrasah Adabiyah,  dua bersaudara Zaenuddin Labay El-Yunusi dan Rahmah Labay el-Yunusiah mendirikan Diniyah Putra dan Diniyah Putri , Ustadz Mahmud Yunus mendirikan sekolah Normal School , kemudian di Jawa ditumbuhkembangkan oleh KH. Imam Zarkasyi di Kulliyatul Muallimin al-Islamiyah Gontor Ponorogo. Pada perkembangan selanjutnya, usaha untuk mengembangkan metodologi pengajaran dan kurikulum bahasa Arab terus dan akan terus dikembangkan. Para pemikir bidang bahasa Arab di Indonesia tidak pernah menyurutkan semangatnya, untuk meracik dan meramu metode, strategi dan kurikulum yang cocok untuk diterapkan di berbagai tingkatan pendidikan – khususnya keislaman – di Indonesia.
  Pendidikan bahasa Arab saat ini di Indonesia sudah diajarkan mulai dari TK (sebagian) hingga perguruan tinggi. Berbagai potret penyelenggaraan pendidikan bahasa Arab di lembaga-lembaga pendidikan Islam setidaknya menunjukkan adanya upaya serius untuk memajukan sistem dan mutunya. Secara teoritis, paling tidak ada empat orientasi pendidikan bahasa Arab sebagai berikut:
  1. Orientasi Religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami dan memahamkan ajaran Islam (fahm al-maqrû’). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan pasif (mendengar dan membaca), dan dapat pula mempelajari keterampilan aktif (berbicara dan menulis).
  2. Orientasi Akademik, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa Arab (istimâ’, kalâm, qirâ’ah, dan kitâbah). Orientasi ini cenderung menempatkan bahasa Arab sebagai disiplin ilmu atau obyek studi yang harus dikuasai secara akademik. Orientasi ini biasanya identik dengan studi bahasa Arab di Jurusan Pendidikan bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab, atau pada program Pascasarjana dan lembaga ilmiah lainnya.
  3. Orientasi Profesional/Praktis dan Pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan profesi, praktis atau pragmatis, seperti mampu berkomunikasi lisan (muhâdatsah) dalam bahasa Arab untuk bisa menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di salah satu negara Timur Tengah, dsb.
  4. Orientasi Ideologis dan Ekonomis, yaitu belajar bahasa Arab untuk memahami dan menggunaakan bahasa Arab sebagai media bagi kepentingan orientalisme, kapitalisme, imperialisme, dsb.  Orientasi ini, antara lain, terlihat dari dibukanya beberapa lembaga kursus bahasa Arab di negara-negara Barat.
Pendidikan Bahasa Arab (PBA) di Indonesia relatif sudah tersebar di berbagai UIN, IAIN, STAIN di seluruh Indonesia. STAIN  Padangsidimpuan sebagai salah satu perguruan tinggi  yang ada di kota Padangsidimpuan tertarik untuk membuka program studi Bahasa Arab. Disiplin keilmuan ini masih tergolong “miskin” sumber daya manusia dan sumber-sumber studi (referensi). Dan juga Mengingat banyaknya sekolah, madrasah dan pesantren yang ada di wilayah tapanuli bagian selatan, yaitu kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas,  Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Tapanuli Utara, maka seyogyanya didirikan lembaga khusus yang menyediakan guru – guru bahasa Arab yang akan mengajari anak – anak muslim dan masyarakat untuk dapat menguasai bahasa Arab, yaitu Program Studi Bahasa Arab Jurusan Tarbiyah STAIN Padangsidimpuan .Alumni dari Program Studi ini akan   mempunyai andil dan peran dalam memasyarakatkan bahasa Arab di kalangan masyarakat Tapanuli Bagian Selatan.
Data yang diperoleh dari kantor Kementerian Agama diperoleh data Madrasah yang ada di Tapanuli bagian selatan dan sekitarnya adalah: 



Tabel.1
Data Madrasah / Pesantren

NO
KOTA/KABUPATEN
JUMLAH MADRASAH/PESANTREN
1
Kota Padangsidimpuan
25
2
Kabupaten Tapanuli Selatan
45
3
Kabupaten Padanglawas
25
4
Kabupaten Padanglawas Utara
40
5
Kabupaten Tapanuli Tengah
20
6
Kota Sibolga
10
7
Tapanuli Utara
10
8
Labuhan Batu Utara
15
9
Labuhan Batu Selatan
16

Jumlah
206

Dari data di atas dapat digambarkan kebutuhan madrasah dan pesantren akan guru  bahasa Arab cukup banyak. Dengan adanya program studi Bahasa Arab maka guru –guru untuk pesantren dan madrasah dapat dapat dipenuhi.
B. Nama Program Studi ( Prodi)
Prodi yang akan diselenggarakan adalah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA).
C. Dasar Pendirian Prodi  Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
Pendirian  Prodi Pendidikan Bahasa Arab   di lingkungan STAIN Padangsidimpuan dapat mengacu kepada peraturan-peraturan,  baik yang di keluarkan oleh pemerintah maupun peraturan intern STAIN Padangsidimpuan. Peraturan-peraturan dimaksud adalah:
1.      Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945: salah satu tujuan negara adalah mencerdasan kehidupan bangsa
2.      Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3.       Undang – Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4.      Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
5.      Rencana Induk Pengembangan STAIN tentang Pendidikan dan Pengajaran.
D. Visi dan Misi Prodi  Pendidikan Bahasa Arab
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab  adalah bahagian integral dari STAIN Padangsidimpuan, oleh karenanya membicarakan arah ke depan Program studi Pendidikan Bahasa Arab tidak terlepas dari kerangka umum STAIN Padangsidimpuan. Dalam hal inilah penting artinya penguraian visi dan misi STAIN Padangsidimpuan sebagai kerangka teoritis dan landasan yuridis dan moral dari visi dan misi Program Studi Bahasa Arab
Visi STAIN Padangsidimpuan adalah terwujudnya STAIN Padangsidimpuan sebagai pusat pengkajian, pengembangan dan penerapan ilmu-ilmu keislaman untuk kesejahteraan umat manusia. Sedangkan misi STAIN Padangsidimpuan adalah pertama, melaksanakan pendidikan, pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kedua, melaksanakan penerbitan dan publikasi ilmiah. Ketiga, melaksanakan dakwah Islamiah di luar dan dalam kampus. Keempat, menyediakan sumber daya manusia untuk pembangunan bangsa. Kelima, melakukan transformasi terencana munuju IAIN . Dan keenam, melakukan upaya integrasi ilmu-ilmu keislaman.
Berdasarkan visi dan misi STAIN Padangsidimpuan tersebut, maka visi program studi Pendidikan Bahasa Arab adalah menjadikan program studi Pendidikan Bahasa Arab terdepan di lingkungan Perguruan Tinggi Islam dalam menyiapkan tenaga profesional dalam bidang bahasa Arab yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat lokal, nasional, dan internasional, dengan memiliki kekokohan aqidah dan kedalaman spritual, keluruhan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional. Selanjutnya menjadikan Prodi Pendidikan Bahasa Arab sebagai pusat pengkajian, pengembangan dan penerapan ilmu Bahasa Arab yang  unggul dan terkemuka dan menjadi lembaga profesional dalam menyediakan guru bahasa Arab dan  bantuan penerjemahan bahasa Arab dan pemandu wisata dari Timur Tengah.
Untuk mendukung visi tersebut, maka misi progam studi ini adalah
1.         Menyelenggarakan pendidikan yang unggul yang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang siap menjadi guru Bahasa Arab  di sekolah / madrasah/ pesantren dan jenis pendidikan keagamaan Islam.
2.         Menyiapkan tenaga profesional bahasa Arab melalui pendidikan akademik dan profesi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan masyarakat dalam rangka pengembangan bahasa Arab.
3.         Mempersiapkan lulusan yang berkualitas yang memiliki kekokohan aqidah dan kedalaman spritual , keluruhan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai guru Bahasa Arab .
4.         Mengembangkan penelitian yang dapat melahirkan dan mengembangkan teori-teori bahasa Arab baik pada jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.
5.         Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat proaktif dan antisipatif dalam menghadapi dan memecahkan permasalahan  yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
6.         Mengembangkan jaringan kerjasama / kemitraan dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, masyarakat pengguna lulusan dan stockholders lainnya.
7.         Mengembangkan dan menjaga nilai, etika profesional dan moral akademis untuk pengendalian mutu program studi.
E. Tujuan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Tujuan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STAIN Padangsidimpuan memiliki tujuan sebagai berikut.
1)      Terbentuknya sarjana yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki akhlak mulia serta memiliki keahlian dalam bidang Bahasa Arab.
2)      Terbentuknya sarjana Muslim ahli dan memiliki kompetensi dalam bidang kependidikan Islam, yang memiliki kemampuan akademik dan keahlian profesional dalam Bahasa Arab.
3)      Menghasilkan sarjana Muslim  yang mampu melaksanakan penelitian dan menganalisis masalah – masalah yang berkaitan dengan pendidikan bahasa Arab.
F.Kompetensi Lulusan
1.         Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Padangsidimpuan menggunakan prinsip kualitas sebagai penentuan mutu kompetensi lulusan dan pencapaian quality improvement merupakan tanggungjawab dari setiap sivitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Padangsidimpuan.
2.         Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Padangsidimpuan menyelenggarakan academic excellence untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan inovatif dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
3.         Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Padangsidimpuan dengan academic excellence yang diselenggarakan, menghasilkan lulusan yang berkualifikasi sebagai berikut:
a)      Menguasai bahasa Arab.
b)      Menguasai bahasa Inggris.
c)      Berwawasan nasional, regional dan global.
d)     Mengembangkan zikir dan tafakur.
e)      Menguasai bidang keahliannya yang dilandasi oleh spirit ajaran dan nilai-nilai Islam.
f)       Kader ulama yang mampu memimpin dan menggerakkan kehidupan keagamaan Islam di masyarakat.
g)      Trampil memanfaatkan IT (Information Technology).
h)      Mengembangkan budaya dan tradisi Islam.
i)        Memiliki etos belajar sepanjang hayat.
4.         Standar Mutu Kompetensi Akademik Lulusan meliputi kompetensi seluruh mata kuliah, atau kelompok mata kuliah
5.         Kompetensi akademik lulusan mencakup: sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
6.         Persyaratan kelulusan seorang peserta didik/mahasiswa pada Jurusan/Program Studi ialah bila seorang mahasiswa:
a)      Telah mengikuti proses pembelajaran semua mata kuliah dan dinyatakan lulus kompetensi semua mata kuliah.
b)      Telah menyelesaikan semua tugas akademik yang dibebankan kepadanya dan dinyatakan lulus kompetensi masing-masing tugas tersebut.
c)      Telah menulis skripsi dan dinyatakan lulus ujian oleh Dewan Penguji yang khusus dibentuk untuk itu.
7.         Mencapai Indeks Prestasi minimal 2.00
8.         Standar Mutu Kompetensi Akademik Lulusan ditentukan oleh Jurusan dan Program Studi sesuai dengan jenis kompetensi profesionalnya masing-masing
Adapun Kompetensi Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STAIN Padangsidimpuan adalah:

1. Kompetensi Utama
Kompetensi utama lulusan Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab  STAIN Padangsidimpuan adalah  menjadi pendidik profesional dalam bidang bahasa Arab.
2. Kompetensi Pendukung
Selain Kompetensi utama , lulusan Jurusan Tarbiyah Program Pendidikan Bahasa Arab STAIN Padangsidimpuan dapat menjadi tenaga ahli di bidang bahasa Arab yang meliputi:
1)  Menguasai konsep dasar Bahasa Arab.
2)  Menguasai teori-teori  Bahasa Arab
3)  Menguasai pendekatan, metode dan teknik-teknik dalam penguasaan  bahasa Arab.
4)  Menguasai teori-teori pendidikan
5)  Menguasai materi-materi keislaman
6)  Menguasai metodologi dan strategi pembelajaran

kegiatan ESQ


kegiatan Studium General